Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Pegiat Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Literasi

Empat orang siswa SD Pelita Mutiara Parulian 5 angkat bicara soal pemanasan global. Dihadapan dua ratus peserta seminar literasi, mereka menunjukkan cara sederhana menurunkan pemanasan suhu bumi. Cara yang mereka maksud adalah mencangkok pohon. “Cara ini kami pelajari dan praktikkan di sekolah,” terang Adelina Sinaga dalam seminar bertajuk Menumbuhkan Budaya Literasi di Sumatera Utara, Medan, Selasa (26/9). Siswa SD. Pelajar SD Pelita Mutiara Parulian 5 Medan mempresentasikan cara mengatasi pemanasan global dengan mencangkok pohon. Panitia Festival Literasi Sumatera Utara (FLSU) menggelar Seminar Literasi bertajuk Membangun Budaya Literasi di Sumatera Utara di YP Parulian, Medan, Selasa (26/9). Presentasi Adelina dan kawan-kawan selaras dengan laporan Badan Meteorologi Dunia yang menyebut suhu permukaan bumi terus memanas. Dibandingkan tahun 1960an, kenaikan suhu bumi meningkat hampir satu derajat celsius. Jika laju pemanasan global ini tidak ditekan, kehidupan manusia dan ma

SD Parulian Tunjukkan Cara Atasi Pemanasan Global

Sebanyak empat siswa SD Pelita Mutiara Parulian 5 Simalingkar memukau  peserta Seminar Literasi, melalui presentasinya, yang digelar di aula Yayasan Parulian, Medan Kota, Selasa (26/9). Mereka terampil mencari dan mengelola informasi tentang isu pemanasan jagat yang dikontekstualkan dalam pembelajaran IPA di kelas.  Dengan memahami persoalan dan dampak nyata pemanasan global, anak-anak ini meriset di internet dan menggunakan sejumlah referensi untuk mencari pemicu pemanasan tersebut. Kemudian dengan mengetahui akar masalahnya, mereka mencarikan solusi. Salah satunya, dengan menanam pohon. "Mencangkok salah satu cara mempercepat memperbanyak tanaman. Dengan mencangkok tanaman, kita bisa mencegah pemanasan global. Dan hasil mencangkok, secara ekonomi manfaatnya bisa dirasakan masyarakat," kata Adelia Sinaga salah satu siswi SD yang presentasi itu. Presentasi Adelina selaras dengan laporan Badan Meteorologi Dunia yang menyebut suhu permukaan bumi terus memanas. Dibandingkan

Menyikapi Gelombang Ketidakpercayaan Rakyat

Menyikapi Gelombang Ketidakpercayaan Rakyat Oleh : Dedy Hutajulu * DPR kini dilanda gelombang besar ketidakpercayaan rakyat.  Disadari atau tidak, kepercayaan rakyat terhadap DPR kian hari terasa kian surut.  Segudang tuntutan meminta DPR mau merubah watak. Sayangnya, tuntutan itu bertepuk sebelah tangan.  Akibatnya, wakil rakyat  tak henti-hentinya menjadi sorotan.  Kali ini DPR diterpa tiga sorotan besar. Pertama, soal korupsi. Kedua, soal  citra. Dan ketiga, soal gedung baru. Tak pelak, wakil rakyat kian ramai dipergunjingkan dimana-mana. Kesimpulannya : DPR semakin tak dipercaya rakyat! Sorotan pertama, DPR tersandung korupsi. Wah, ini perkara besar! Elit politik kita banyak  yang tersandung kasus korupsi. DPR sebagai bagian pilar bangsa yang fungsinya  sebagai lembaga anti  korupsi. Sayang sekali, DPR sendiri malah limbung karena diseret korupsi. Tentu saja, tuntutan  mengenai sikap tegas setiap partai politik tak terhindarkan. S

Pendatang Baru, Bintang Baru

D ia memang pendatang baru. Namun tak butuh waktu lama baginya mengukir namanya di papan teratas. Sederet nama para pemain gulat hebat dikalahkannya. Bahkan nama-nama yang paling sangar pun dilibasnya. Oleh Dedy Hutajulu SHINSUKE Nakamura ngos-ngosan. Berulang kali ia mengunci Brock Lesnar. Berulang kali pula ia menerjang dan memukul dengan jurus pamungkas, namun lawan masih saja tangguh. Brock "si mahluk buas" dengan ganas dan keji membangai Nakamura. Suplex City, jurus andalannya berulang kali dipakai untuk membanting Nakamura. Namun lawan juga masih bisa bangkit. Tinju, pukul, banting dan terjangannya bahkan tak mampu mematikan jurus-jurus Nakamura. Lelaki kurus itu sungguh buas menyengsarakan Brock. Lesnar salah satu pemain gulat WWF, yang pernah mengalahkan legenda wresling Undertaker. Ia juga sangat disegani karena permainan smack downnya begitu keji. Ia lawan yanh sulit dikalahkan. Namun menghadapi Nakamura, Brock sampai mati-matian. Brock akhirnya menang

Literasi Juga Harus Diintegrasikan Dalam Pembelajaran

SEKOLAH memiliki peran penting dalam menumbuhkan keterampilan literasi. Semua kegiatan sekolah sebaiknya diintergrasikan kedalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS).  “Termasuk mengintegrasikan literasi kedalam pembelajaran. Karena dalam panduan yang dirilis Kemendikbud ada tiga tahapan GLS yaitu pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran,” terang Erix Hutasoit, Kooordinator Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Forum Masyarakat Literasi Sumatera Utara (FORMALSU) di Medan, Selasa (08/08/2017). Erix mengatakan pengintegrasian literasi dalam pembelajaran akan membentuk sikap dan keterampilan siswa dalam mengelola informasi. Selama proses pembelajaran, siswa menjadi terbiasa menjalankan prosedur saintifik. Dimana mereka harus mencari, memahami, mengolah, menyimpulkan dan mengkomunikasikan ulang informasi yang diperoleh. “Literasi dapat diintegrasikan ke semua mata pelajaran. Kuncinya ada pada guru. Karena itu guru harus dilatih agar mampu dan yang paling penting, harus dipraktikan setelah

Teknologi Ciptakan Pekerjaan Baru Manusia Perlu Kuasai Keterampilan Abad 21

Perkembangan teknologi telah mengubah kehidupan kita, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Teknologi telah menciptakan banyak pekerjaan baru yang satu dekade lalu tidak ada. "Misalnya sekarang muncul posisi Sosial Media Manager. Seseorang yang mumpuni mengelola dan mengukur data di facebook, twitter, blog dst," kata Ahli Komunikasi Erix Hutasoit memberi contoh saat memberikan kuliah umum di Universitas Panca Budi, Medan, Jumat (22/9). Sekitar 120 mahasiswa dari pelbagai fakultas hadir mengikuti kuliah umum ini. Erix juga menyebut teknologi telah mengubah trend industri. Jika di tahun 1960an, industri didominasi manufaktur, maka menjelang tahun 2000an, trend itu berubah. Industri jasa informasi yang mendominasi. "Itu sebabnya sekarang industri tidak lagi harus menghasilkan produk dalam bentuk barang, tetapi lebih banyak dalam bentuk jasa," terangnya. Erix memberi contoh Gojek. Gojek bukanlah industri transportasi. Mereka bahkan tidak punya sepeda motor