Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

NOMMENSEN & PERUBAHAN PERADABAN BANGSO BATAK

SAHABAT yang baik hati, salam dari Pearaja - Tarutung. HKBP Distrik II Silindung menyelenggarakan Seminar Sehari dalam rangka perayaan Paskah & 100 Tahun HKBP Paskah Nommensen. Dibawah terang  Thema "Nommensen & Petadaban bangso Batak," seminar yg dihadiri pelayan penuh waktu di kantor Pusat dan Distrik II Silindung, parhalado & ruas ni huria, berlangsung dengan penuh sukacita dgn materi seminar yg dipersiapkan dengan baik. Pembicara dalam Seminar ini, Ompu I Ephorus Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing, Kadep Koinonia Pdt. Dr. Martongo Sitinjak, Kadep Marturia Pdt. Dr. Annavera Pangaribuan,  Praeses Distrik II Silindung & Pdt. Morhan Doloksaribu. Seminar ini dimoderasi dgn kreatif oleh Pdt. Thomson Sinaga. Terimakasih banyak kepada panitia yg diketuai oleh Pdt. Saor Hutagaol. Kita harapkan melalui seminar ini Spirit & semangat pelayanan IL. Nommensen semakin nyata, sehingga HKBP ke depan benar-benar "Melayani dengan segenap hati - marhobas suan nas

428 Polisi di Sumut Purna Bhakti

SEBANYAK 428 personel polisi, terdiri dari 69 orang perwira menengah, 82 perwira pertama dan 259 brigadir serta 18 orang pegawai negeri yang bertugas di Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) memasuki masa purna bhakti (pensiun). Poldasu menggelar acara Purna-Bhakti yang dirangkai dengan Pengantar Tugas Brigadir, lulusan pindidikan pembentukan Bintara Polri Tahun Ajaran 2018. Acara digelar di Aula Tribrata Polda Sumut, Senin (9/4). Kepada personel yang memasuki masa pensiun, Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Kapolda mengatakan, mereka yang memasuki masa pensiun ini telah mendharma-baktikan segala pikiran dan tenaga dan waktu demi melaksanakan tugas dan pengabdian kepada negara, bangsa dan masyarakat. "Saya yakin, meskipun bukan sebagai anggota polisi aktif lagi, namun dengan keilmuan dan pengalaman yang dimiliki, bapak dan ibu masih bisa berkarya di bidang apa saja dalam pembangunan nasional, dengan memp

Oknum Polri Tembak Adik Ipar

SEORANG oknum Polri inisial F (41) berpangkat Komisaris Polisi yang kini menjabat sebagai Wakil Kapolres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat diamankan Polda Sumut, Kamis (5/4). Mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Poltabes Medan itu diamankan karena diduga menembak mati adik iparnya bernama Jumingan (33). Penembakan itu terjadi di kediaman korban di Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, No 14, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Rabu (4/4) malam. Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa sepucuk senjata revolver, enam butir selongsong amunisi, sebutir proyektil, selembar kartu senjata api dan selembar Kartu Tanda Anggota Polri. Kapolda Sumut Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya masih mendalami apa motif tersangka menembak adik iparnya. "Modus dan motif saat ini masih dalam upaya pengungkapan," ujarnya. Lebih jauh Kapolda menerangkan, pihaknya sedang memeriksa tiga orang saksi, yakni ibu dan istri dari tersangka, serta istri

Kompol Fahrizal Tembak Mati Adik Ipar Kini Kasusnya Tahap Pemberkasan

KASUS penembakan yang dilakukan Wakapolres Lombok Tengah Komisaris Polisi Fahrizal terhadap adik iparnya, Jumingan (33) kini memasuki tahap pemberkasan sebelum diajukan ke kejaksaan. "Penyidik sedang melengkapi berkas perkara," kata Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar Polisi Rina Sari Ginting kepada wartawan, Selasa (10/4). Sebelumnya, penyidik Direktorat Kriminal Umum Poldasu telah memeriksa 10 saksi, diantaranya keluarga korban dan lara tetangga. Pemeriksaan terhadap lara saksi dilakukan karena penyidik tidak mempercayai begitu saja perkataan pelaku yang mengaku menembak korban lantaran mendengar bisikan gaib. Selain itu, penyidik juga telah memeriksa kejiwaan tersangka dengan mendatangkan dokter ahli kejiwaan. Namun hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka belum juga dipublikasi. Sejauh ini, motif pembunuhan yang dilakukan tersangka juga masih misteri. Dilaporkan sebelumnya, sesuai hasil otopsi, ditemukan enam peluru bersarang di tubuh korban. Dari enam pe