Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Kembangkan Hasil Riset, ITS Dirikan PUI Industri Kreatif

Sebagai kampus yang juga bergerak dalam bidang industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sudah memiliki banyak hasil riset dalam bidang industri kreatif. Untuk mewadahi hal tersebut, ITS kini telah mendirikan satu lagi Pusat Unggulan Iptek (PUI) baru, yaitu PUI Industri Kreatif. Menurut Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, dan Kerja Sama ITS, Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc, saat ini hasil riset industri kreatif masih belum bisa berkembang dengan baik dalam hal penerapannya di dunia industri. Sebab, kebanyakan hasil riset industri kreatif di ITS masih dalam bentuk prototipe skala laboratorium. Produk hasil riset yang telah terbentuk, lanjut Ketut, belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat bila tidak diproduksi dalam skala besar dan dikomersialisasikan ke pasar. “Dalam hal ini, uang yang telah dikeluarkan untuk melakukan riset akan sangat berguna bila produk itu bisa sukses laku di dunia pasar,” jelas guru besar Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) ters

Wadahi Kesempatan Memperluas Kerja Sama Riset

Hubungan Indonesia dan Malaysia makin dipererat dengan hadirnya Indonesia - Malaysia Research Consortium (IMRC) 2018. Dalam hal ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama Universiti Teknologi Malaysia (UTM) bersama-sama memiliki visi untuk mewadahi dan memperluas kerja sama riset melalui pembentukan konsorsium tersebut. Rabu (21/11), IMRC 2018 resmi dimulai dengan gelaran seminar yang mengangkat topik energi terbarukan di Gedung Research Center ITS. Seminar ini dihadiri para peneliti, ilmuwan, dan mahasiswa pascasarjana dari Indonesia dan Malaysia. Isu Green Energy diambil sebagai topik utama dengan mempertimbangkan kestrategisan bidang tersebut. Selain itu, juga didasari oleh makin langkanya energi berbasis fosil. Aspek keramahan terhadap lingkungan juga merupakan pertimbangan lainnya mengapa topik ini dijadikan sebagai topik utama dalam IMRC Seminar 2018. Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD dalam sambutannya mengatakan, akan disampaikan penemuan bar

Mahasiswa ITS Manfaatkan Serat Tebu sebagai Pengganti Semen

Mengusung inovasi beton geopolimer, tiga mahasiswa Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil memanfaatkan serat tebu sebagai pengganti semen. Melalui terobosan barunya tersebut, didapatkan hasil kuat tarik beton yang melebihi beton konvensional. Salah satu anggota tim, Dzikrie Fikrian Syah menjelaskan, dipilihnya serat tebu sebagai pengganti semen dengan pertimbangan bahan bakunya mudah didapatkan. Selain itu, kerapatan massa yang rendah membuat serta tebu ini lebih mudah untuk diolah. “Kami ingin bisa memanfaatkan limbah pabrik gula, terlebih karena kuat tarik dari serat tebu ini ternyata cukup tinggi dan juga tahan karat,” ungkaprnya. Tergabung dalam Tim Sang Makarya, Dzikrie bersama kedua temannya, M Rifat Hidayat dan Verdi Arya Rahaditya membuat beton dengan mencampur pasir, kerikil dan fly ash di mesin pengaduk beton. Setelah itu, mereka menambahkan larutan aktivator ke dalam campuran tersebut. “Aktivator ini kami buat dengan melarut