Langsung ke konten utama

Sekilas tentang Malim dalam Poto

Peta ini saya kerjakan sendiri bersama Alex, adik saya. Berikut saya lampirkan juga beberapa poto warga Parmalim yang berhasil saya jepret di 2013

Mangarti Sihotang saat mengambil air di pemadian umum di depan rumahnya, di Desa Batunagodang Siatas, Kecamatan Onan Ganjang, Humbang Hasundutan. Sebenarnya tak pantas disebut pemandian umum sebab hanya ada sebuah pipa besi kecil yang terus mengalirkan air. Wan para warga mengambil air minum dengan jerigen-jerigen. Air ini digunakan untuk mandi-minum-mencuci dan kakus.

Reston Simanullang, PImpinan Malim dengan KTPnya yang bertanda setrip di status agama



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dicari Caleg Perduli Parmalim*

Banyak calon legislatif menduga komunitas Parmalim bakal golput. Tetapi Parmalim menampiknya. Dugaan itu muncul karena para caleg ternyata sama sekali tak mengenal apa itu Parmalim. Celakanya, kaum Parmalim juga tidak mengenal kandidatnya. Bagaimana nasib pemilu kita nanti? Oleh Dedy Hutajulu Desi (kanan) dan rekan-rekannya di depan Bale Parsattian (rumah ibadah Parmalim) di Jalan Air Bersih, Medan, Sabtu (8/3).--foto dedy hutajulu  DESI SIRAIT malu-malu saat lensa kamera diarahkan kepadanya. Ia memalingkan wajah. Di depan Bale Parsattian ia bercengkerama bersama teman sebaya. Bale Parsattian sebutan bagi rumah ibadah komunitas Parmalim. Bale Parsattian ini terletak di Jalan Air Bersih, Medan. Desi Sirait baru berusia 19 tahun. Ini tahun pertama baginya mengikuti pemilu. Ketika ditanya: nyoblos atau tidak? Desi tak langsung menjawab. Ia berpikir dalam-dalam. “Aku takut nanti salah ­­bicara. Jadi masalah pula bagi ugamo kami,” katanya. Desi berasal dari Pemantang

Syawal Gultom: Unimed Bagi Negeri

Oleh Dedy Hutajulu   Berkarir tinggi sampai ke Jakarta, tak membuat Syawal Gultom melupakan Unimed. Ia pulang membawa pengetahuan baru, biarKampus Hijau bisa menjadi pandu bagi negeri. Syawal Gultom LELAKI itu bangkit dari kursi. Ia tinggalkan setumpuk pekerjaan hanya demi menyambutku. Ruangan kami bertemu hanya seluas lapangan volley. Diisi banyak buku. Di tengah ruangan, ada sebuah meja dengan sofa yang disusun melingkar.Sofa itu biasa dipakai untuk menjamu paratamu.Laki-laki yang dimaksud adalah Syawal Gultom. Rektor baru Unimed.  Periode sebelumnya Syawal mengabdikan diri sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya   Manusia Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPMP) Kemendikbud, Jakarta. Di pundak Syawal saat itu dibebankan tanggung jawab berat. Ia harus menjamin desain besar mutu pendidikan di Indonesia. Seperti merpati yang ingat pulang, Syawalpun kembali ke Unimed. Mayoritas anggota Senat mendukung Syawal sebagai nahkoda Unimed. Sampai 2019 nanti, gerak Lembaga P

Belajar Kelompok dan Karakter yang Dibangunnya

Belajar berkelompok melatih beragam keterampilan, seperti tanggung jawab, solidaritas, menghargai pendapat orang dan memprediksi pertanyaan serta menyiapkan sanggahan. Oleh Dedy Hutajulu SUASANA belajar di kelas 3 SMP Negeri 42 Medan, Jalan Platina 3 Kelurahan Titipan Kecamatan Medan Deli terasa heboh. Perdebatan sedang alot-alotnya soal topik Seleksi Alam. Pelajaran Biologi pagi itu diwarnai dengan debat dan baku sanggah. Anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan antara lima sampai enam orang. Tiap kelompok duduk dengan posisi melingkari. Baru saja Dhea Fisabila (14) tersenyum lega. Ia dan timnya baru saja kelar presentase yang diwarnai adu argumen dengan kelompok lainnya. Pengalaman itu, katanya, sangan mengesankan. Dhea mengaku, belajar berkelompok bukan sekadar mengupas topik Seleksi Alam, tetapi mempraktikkan cara memimpin rapat, bagaimana menghargai pendapat teman, belajar mengorganisir diskusi, memprediksi pertanyaan dari kelompok