Langsung ke konten utama

Unimed dan UIN Sumut Ikut Pelatihan PPL Nasional

Rektor UNY. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof Dr Rachmat Wahab mengatakan , seorang guru bukan hanya dituntut mampu mengajar tapi juga harus bisa mengintegrasikan antara otak dan hati. USAID PRIORITAS memfasilitas pelatihan nasional PPL bagi 16 LPTK di Yogjakarta. Foto Oleh Dedy Hutajulu

Medan-Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan fase penting bagi mahasiswa calon guru. PPL memberi kesempatan bagi mahasiswa merasakan atmosfer mengajar yang sesungguhnya. Guna memaksimalkan PPL, maka mahasiswa harus terlebih dahulu dibekali keterampilan mengajar yang baik. “Pembekalan ini penting sekali. Karena itu mahasiswa harus mendapat pendampingan dan bimbing secara kolaboratif dari dosen pembimbing lapangan dan guru pamong,” terang Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara Agus Marwan di Medan, Rabu (20/7).

Lebih lanjut Agus mengatakan, USAID PRIORITAS melakukan pelatihan nasional untuk dosen pembimbing lapangan dan guru pamong. Pelatihan ini diikuti 16 LPTK mitra USAID PRIORITAS di Indonesia. “Dari Sumatera Utara kami mengirim enam dosen Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari (20 – 22 Juli) di Yogjakrta,” tambahnya.

Senior Manager for University Stakeholder and Coordination USAID PRIORITAS Ajar Budi Kuncoro mengatakan, pelatihan nasional bertujuan membangun cara pandang yang sama antara dosen pembimbing dengan sekolah dalam menyusun rencana PPL. Para dosen dan guru pamong mendapatkan pelatihan menulis jurnal reflektif, melakukan konferensi serta melakukan observasi sekolah dan ruang kelas, praktik mengajar terbimbing, mengajar mandiri, dan melakukan perencanaan praktik mengajar. 

“USAID PRIORITAS bersama-sama dengan para pengelola PPL memandang perlunya peningkatan peran efektif DPL dan guru pamong dalam melakukan pembimbingan pada para mahasiswa praktikan. Selama ini, komunikasi  antara DPL, guru pamong dan mahasiswa praktikan masih cenderung searah dan kurang intensif, sehingga pemantauan progress kemampuan mengajar praktikan kurang komprehensif. Pelatihan ini diharapkan bisa memberikan masukan alternatif untuk pembimbingan,” jelasnya di sela-sela acara.

Menurut Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof Dr Rachmat Wahab, guru harus menjadi model yang utuh bagi siswa. Untuk menjadi model yang utuh, seorang guru bukan hanya dituntut mampu mengajar tapi juga harus bisa mengintegrasikan antara otak dan hati. Integrasi otak dan hati harus dilatihkan dan dipraktikkan terus-menerus. 

Oleh karena itu, kolaborasi dan komunikasi antara DPL, guru pamong dan mahasiswa praktikan sangat diperlukan. “Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan USAID PRIORITAS ini karena sangat relevan dengan penyiapan calon guru oleh LPTK sehingga nantinya benar-benar bisa menjadi guru profesional sebagai model yang utuh bagi siswa,” lanjut Rachmat. (*)


Foto dokumentasi oleh Dedy Hutajulu





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamatkan Lapangan Merdeka Medan

Lapangan Merdeka (Vukoraido) BERKACA dari keberhasilan penyelamatan Gedung Nasional Medan, kini para sejarawan, akademisi, mahasiswa, budayawan, pengamat budaya, dan dosen serta aktivis di Medan makin merapatkan barisan. Mereka sedang mengupayakan penyelamatan Lapangan Merdeka Medan dari usaha penghancuran pihak tertentu. Gerakan ini bermaksud mendorong pemerintah agar menyelamatkan Lapangan Merdeka yang kini telah kopak-kapik sehingga merusak makna sejarah yang ada tentang kota ini. Pembangunan skybridge (jembatan layang) sekaligus city cek in dan lahan parkir di sisi timur Lapangan Merdeka, menurut Hamdani Siregar, pengamat sejarah, itu adalah bagian dari upaya penghancuran sejarah. Apalagi, ketika pembangunan tersebut malah makin memunggungi satu monumen bersejarah di Medan, yakni monumen proklamasi kemerdekaan RI. “Ini momentum bagi kita untuk bangkit melawan. Bangkit menyelamatkan Lapangan Merdeka. Karena pembangunan di situ telah merusak sejarah bangsa i...

Kalang Baru dan Kenangan di Bondar

aku cuma cuci muka di air bondar Kesal. Kesal banget terus dikibuli si Rindu Capah. Dia ajak kami , katanya cebur ke sungai. Aku sudah senang. Buru-buru keluar dari rumahnya. Berlari sambil bawa kamera dan sabun dan odol.  Aku berharap pagi ini dapat suasana sungai yang indah di Kalang Baru, Sidikalang. Poto unutk oleh-oleh ke Medan. Kami bertiga berjalan menyusuri kebun kopi. Masuk lewat jalan-jalan tikus. Melewati rerimbunan bambu. Turun ke bawah dengan tangga-tanggah tanah yang dibentuk sedemikian rupa supaya serupa tangga. Cukup curam turunan itu. Di bawah tampak aliran sungai melintasi selokan-selokan yang berdempetan dengan sawah.  Banyak remaja dan gadis-gadis di bawah sedang mencuci dan mandi. Kami harus teriak "Lewat..atau Boa" baru mereka menyahut dan kami bis alewat. Begitu tiba di bawah, kukira kami akan berjalan masih jauh lagi menuju sungai yang dibilang Rindu. Tahu-tahunya, sungai yang di maksud adalah selokan ini. Gondok benar hatiku. "I...

Menunggu Langkah Progres Timur Pradopo

Oleh Dedy Hutajulu “Congratulation pak Timur Pradopo. Semoga sukses menakhodai kepolisisan di negeri ini, segala harapan kami dipundakmu sang Jenderal. Kami (rakyat) kini menanti kepemimpinanmu”. Demikianlah gema harap dan ucapan selamat masih terus mengalir dari hati-ke-hati, meski proses terpilihnya bapak Timur sebagai Kapolri baru sarat dengan kontroversi. Namun, meski demikian (sarat kontroversi), siapapun yang terpilih berhak mendapat kesempatan itu. Timur Pradopo sudah dilantik menjadi Kapolri baru. Begitu beliau menanggalkan jubah lamanya, dan telah mengenakan jubah barunya, maka segala harapan rakyat terkait tugasnya, melekat dalam jubah baru yang dikenakannya saat ini. Seiring dengan itu, segala restu, doa, harap senantiasa menyertai hari-hari kapolri baru kita ini. Sederet Tugas Kapolri Dengan terpilihnya Timur sebagai kapolri bukan berarti semua masalah lantas berakhir, seperti riak kontroversinya yang kini tinggal sayup-sayup. Sederet panjang nan berat tugas untuk k...