Langsung ke konten utama

Egaliter

Empat November, surel dari Bung Najib masuk lagi. Kali ini, mengabarkan tentang tiket keberangkatan ke Bogor sudah dikirim ke surel. Aku melihat, betapa terhormatnya kami ini diperlakukan panitia. Belum pernah dalam hidupku ada panitia dari mana pun mengundang kami secara terhormat, elegan, dan profesional hanya untuk menyunting naskah. Diongkosi, disediakan tiket pesawat, serta seluruh akomodasi dan transportasi dijamin bagi kami. Hatiku sungguh dibesarkan. Bahkan, dalam berbalas surat, Bung Najib memperlakukankau setara. Sikap egaliternya kuat. Itu nampak dari kalimatnya yang menayap kami "Kawan-kawan yang baik". Ini baru namanya, hidup berdemokrasi. 
Berikut surel dari Bung Najib:
Kawan-kawan yang baik,
Ini ticket untuk keberangkatan ke acara Workshop II Fellowship Peliputan Mendalam Pelayanan Publik, demikian dan terima kasih, Sampai jumpa di GG House, Puncak.
Salam
Nadjib


Sedikit perlu kujelaskan detail tempat pertemuan itu.  GG House - Happy Valley
Kampung Cibogo II No.423  Bogor 1675, Indonesia. Phone: 0251 8253882 - 0251 8254667 - 0251 8255176.

Informasi yang bisa membantu: dari Bandara Soetta naik Damri arah Bogor. Sesampainya di Bogor naik angkutan menuju Cisarua. Berhenti di depan jalan masuk ke GG House Happy Valley.

GG House bukan singkatan dari Gudang Garam, atau Gigi, semacam ompong atau nama grup band musik. GG adalah singkatan dari Gautama-Gardini, nama sepasang dokter gigi yang mengabadikan nama mereka menjadi nama sebuah tempat wisata. Villa penginapan. GG, juga mnegacu ke profesi mereka sebagai dokter gigi. Tapi sangat sedikit orang yang tahu informasi ini. aku sendiri mendapatkannya setelah mewawancarai petugas di villa itu. Dan apa yang kutulis ini, berdasarkan penuturan petugas-petugas villa di sana.

Tertarik mau mengunjunginya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamatkan Lapangan Merdeka Medan

Lapangan Merdeka (Vukoraido) BERKACA dari keberhasilan penyelamatan Gedung Nasional Medan, kini para sejarawan, akademisi, mahasiswa, budayawan, pengamat budaya, dan dosen serta aktivis di Medan makin merapatkan barisan. Mereka sedang mengupayakan penyelamatan Lapangan Merdeka Medan dari usaha penghancuran pihak tertentu. Gerakan ini bermaksud mendorong pemerintah agar menyelamatkan Lapangan Merdeka yang kini telah kopak-kapik sehingga merusak makna sejarah yang ada tentang kota ini. Pembangunan skybridge (jembatan layang) sekaligus city cek in dan lahan parkir di sisi timur Lapangan Merdeka, menurut Hamdani Siregar, pengamat sejarah, itu adalah bagian dari upaya penghancuran sejarah. Apalagi, ketika pembangunan tersebut malah makin memunggungi satu monumen bersejarah di Medan, yakni monumen proklamasi kemerdekaan RI. “Ini momentum bagi kita untuk bangkit melawan. Bangkit menyelamatkan Lapangan Merdeka. Karena pembangunan di situ telah merusak sejarah bangsa i...

Kalang Baru dan Kenangan di Bondar

aku cuma cuci muka di air bondar Kesal. Kesal banget terus dikibuli si Rindu Capah. Dia ajak kami , katanya cebur ke sungai. Aku sudah senang. Buru-buru keluar dari rumahnya. Berlari sambil bawa kamera dan sabun dan odol.  Aku berharap pagi ini dapat suasana sungai yang indah di Kalang Baru, Sidikalang. Poto unutk oleh-oleh ke Medan. Kami bertiga berjalan menyusuri kebun kopi. Masuk lewat jalan-jalan tikus. Melewati rerimbunan bambu. Turun ke bawah dengan tangga-tanggah tanah yang dibentuk sedemikian rupa supaya serupa tangga. Cukup curam turunan itu. Di bawah tampak aliran sungai melintasi selokan-selokan yang berdempetan dengan sawah.  Banyak remaja dan gadis-gadis di bawah sedang mencuci dan mandi. Kami harus teriak "Lewat..atau Boa" baru mereka menyahut dan kami bis alewat. Begitu tiba di bawah, kukira kami akan berjalan masih jauh lagi menuju sungai yang dibilang Rindu. Tahu-tahunya, sungai yang di maksud adalah selokan ini. Gondok benar hatiku. "I...

Menunggu Langkah Progres Timur Pradopo

Oleh Dedy Hutajulu “Congratulation pak Timur Pradopo. Semoga sukses menakhodai kepolisisan di negeri ini, segala harapan kami dipundakmu sang Jenderal. Kami (rakyat) kini menanti kepemimpinanmu”. Demikianlah gema harap dan ucapan selamat masih terus mengalir dari hati-ke-hati, meski proses terpilihnya bapak Timur sebagai Kapolri baru sarat dengan kontroversi. Namun, meski demikian (sarat kontroversi), siapapun yang terpilih berhak mendapat kesempatan itu. Timur Pradopo sudah dilantik menjadi Kapolri baru. Begitu beliau menanggalkan jubah lamanya, dan telah mengenakan jubah barunya, maka segala harapan rakyat terkait tugasnya, melekat dalam jubah baru yang dikenakannya saat ini. Seiring dengan itu, segala restu, doa, harap senantiasa menyertai hari-hari kapolri baru kita ini. Sederet Tugas Kapolri Dengan terpilihnya Timur sebagai kapolri bukan berarti semua masalah lantas berakhir, seperti riak kontroversinya yang kini tinggal sayup-sayup. Sederet panjang nan berat tugas untuk k...