Langsung ke konten utama
INILAH surat dari LSPP yang dikirim via Surel (Surat Elektronik), 12 Juli 2013. Surat ini bikin hatiku berdebar-debar.


Kawan-kawan yang baik,

Dikarenakan telah tuntasnya seleksi proposal yang dilakukan oleh Tim Juri (Farid Gaban dan Bambang Wisudo), dan telah ditetapkan pula jadwal kegiatan lanjutan dari proses fellowship dalam waktu dekat ini.  Rencana pengumuman yang akan kami sampaikan tanggal, 15 Juli 2013, kami majukan hari ini, 12 Juli 2013. Harap kawan-kawan dapat memakluminya, Demikian dan terimakasih.



Salam
Nadjib


Dan inillah Pengumumannya:


Pengumuman Pemenang Fellowship

Peliputan Mendalam Pelayanan Publik : Pendidikan, Kesehatan, dan Adminduk


Panitia Fellowship (LSPP Kemitraan USAID) Peliputan Mendalam Pelayanan Publik : Pendidikan, Kesehatan, dan Adminduk hingga masa akhir pengiriman proposal yang diperpanjang hingga tanggal, 30 Juni 2013. Menerima 26 kiriman proposal (individu maupun tim) dari 9 wilayah di Indonesia,  dengan beragam pilihan tema serta pilihan bidang pelayanan publik.

Sembilan wilayah diatas adalah: 1. Banda Aceh, 2. Medan, 3. Pontianak, 4. Makassar, 5. Kupang, 6. Jawa Timur, 7. Yogja, 8. Semarang, dan 9. Bekasi (Jawa Barat).

Berikut daftar Proposal Fellowship Peliputan Mendalam Pelayanan Publik :

No
Judul Proposal

Nama
Media
1
Menilisik Carut Marut Pendidikan di Perbatasan
Heriyanto
Pontianak Post
2
Akte Lahir “Pintu Masuk” Pekerja Anak di Perbatasan
Agus Wahyuni
Borneo Tribun
3
Praktik Cuci Rapor di Sekolah MAN Pematangsiantar :MAU NILAI BAGUS, BAYAR Rp 750 RIBU
Arifin Al Alamudi
Irin Ragil


Harian Tribun Medan

Starnews.com

4
Dugaan penyimpangan Prosedur
Pelayanan Administrasi Publik
kepelautan

Eka Handriana
Harian Suara Merdeka
5
Susahnya Sehat Bagi Warga Kepulauan

Hidayaturrahman
Kontributor Metro TV Wilayah Sumenep dan Sampang/Jawa Timur

6
Ketika Sekolah Formal Tak Ramah Anak
Hamluddin
Koresponden TEMPO Bekasi
7
Hasil UN Jeblok, Cerdaskah Dana Pendidikan di Aceh

Firman Hidayat
acehterkini.com
8
Penyediaan KTP Bagi Ugamo Malim

Parasian Hasibuan & Dedy Hutajulu

Rindu Hartoni Capah

Harian Analisa


MENARANews
9
ANAK PENYANDANG DISABILITAS YANG MASIH TERABAIKAN

Heironimus Bokilia
VictoryNews Kupang
10
Politisasi Penderita Kusta

Zulnaidi

Khairuddin Arafat

Harian Analisa

Harian Portibi
11
Katanya Gratis Kok Saya Bayar Rp 450.000
Arifin Al Alamudi

Irin Ragil

Tribun Medan

Starnews.com
12
Narsis Pejabat di Masjid Raya Taman Beringin
Fahrur Rozi


Harian Sindo Medan
13
Pelayanan kesehatan warga miskin di rumah sakit Kota Semarang


Amin Fauzi


Puji Utami
Harian Sindo Semarang

Kompas.com

14
Investigasi Pembangunan Fasilitas Pendukung Pendidikan- Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta
Shinta Maharani


TEMPO BIRO JATENG/YOGJA
15
Dibalik Temuan Ombudsman:
Kupas Tuntas Praktik Nakal
Kependudukan dan Perizinan

Wati Susilawati
Harian BERKAT (Berita Katulistiwa
16
Jurus Kerat Dana BOS  Untuk Pemberat Saku Bos

Alfiannur Syafitri
Medan Pos
17
Politisasi Data Kependudukan pada Pemilukada dan Pemilu 2014

Moh. Rudy Hartono
Harian Surya (Tribun News Grup)/Jawa Timur

18
Sistem Penanganan Pendidikan Anak Pascatrauma
Moh. Rudy Hartono
Harian Surya (Tribun News Grup)/Jawa Timur

19
Ironi Pendidikan di Negeri Kaya Raya
Fauzi Yudha
Harian Aceh
20
Kondisi Jamban di Sekolah Dasar (SD) Medan: Menyingkap Sebab Akibat Jamban yang Tidak memadai di Sekolah Dasar (SD) di Medan

Puput Julianti Damanik
Nirwansyah Sukartara


Sumut POS
Harian Analisa
21
PENYAKIT TAK MENULAR “MENGHANTUI” MASYARAKAT DI PERBATASAN

Teguh Imam
Wibowo
Pewarta Perum LKBN Antara Biro Kalbar

22
Di Balik Dihentikannya Beasiswa Aceh

Fakhrurradzie Gade

Acehkita.com
23
Wajah Bopeng Pendidikan Anak Pulau

Fakhrurradzie Gade dan Hamzah Hasballah

Acehkita.com
24
1 Istri Tapi Poligami
Edi Sumardi
Ilham Arsyam

Tribun Timur
25
Dokter Prioritaskan Praktik, Pelayanan Kepada Pasien Tidak Maksimal

Hieronimus Bokilia
VictoryNews
26
Menyorot Penerimaan Siswa Lewat Jendela di Makassar
Fachruddin Palapa dan Kasman

Fajar Makassar

Semua proposl yang masuk melalui proses seleksi oleh Tim Juri :

  1. Farid Gaban
            Mantan Redpel Republika, mantan kepala Desk Investigasi Migguan    
            TEMPO.
  1. Bambang Wisudo
            Mantan jurnalis Harian KOMPAS, Aktivis Pendidikan)

dengan kriteria penilaian :

  1. Nilai berita.
2.      Aktualisasi tema.
3.      Orisinalitas gagasan.
4.      Human interest.


Berdasarkan hasil seleksi tersebut Tim Juri memilih sembilan proposal yang memenuhi kriteria penilaian dan berhak mendapatkan fellowship. Dan bagi para pemenang berkewajiban untuk mengikuti Workshop Reporting Plan yang akan diselenggarakan pada hari Selasa – Rabu, 30 – 31 Juli 2013 di Bogor, Jawa Barat (Panitia akan menginformasikan lebih lanjut). Adapun maksud dari Workshop Reporting Plan adalah untuk peningkatan dan penguatan kapasitas jurnalis penerima fellowship baik dari segi penguatan proposal maupun strategi reportase.

Berikut adalah sembilan proposal yang telah ditetapkan oleh Tim Juri sebagai pemenang fellowship :
Judul Proposal
Jurnalis
Media
Susahnya Sehat Bagi Warga Kepulauan
Hidayaturrahman (Kontributor)
Metro TV-Wilayah Sumenep dan Sampang
Menelisik Carut Marut Pendidikan di Perbatasan
Heriyanto
Pontianak Post
Anak Penyandang Disabilitas yang Masih Terabaikan
Heironimus Bokilia
VictoryNews-Kupang
Akte Lahir “Pintu Masuk” Pekerja Anak di Perbatasan
Agus Wahyuni
Borneo Tribun
Penyediaan KTP Bagi Ugamo Malim
Paransian Hasibuan dan Dedy Hutajulu

Rindu Hartoni Capah
Harian Analisa


Menara News

Pelayanan Kesehatan Warga Miskin di Rumah Sakit Semarang
Amin Fauzi
Puji Utami
Sindo Semarang
Kompas.com
Wajah Bopeng Pendidikan Anak Pulau
Fakhrurradzie Gade dan Hamzah Hasballah
Acehkita.com
Ironi Pendidikan di Negeri Kaya Raya
Fauzi Yudha
Harian Aceh
Jurus Kerat Dana Bos Untuk Pemberat Saku Bos
Alfiannur Syafitri
Medan Pos

Panitia dan Tim Juri menghaturkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada para jurnalis yang telah mengirimkan proposalnya. Mengucapkan selamat kepada para pemenang dan jangan berkecil hati bagi para jurnalis yang proposalnya tidak masuk dalam penetapan dewan juri.
Demikianlah hasil seleksi dan penetapan pemenang “Fellowship Peliputan Mendalam Pelayanan Publik” untuk jurnalis.

Jakarta, 12 Juli 2013


       Panitia Fellowship                                                                Tim Juri
LSPP – Kemitraan - USAID                                      Farid Gaban & Bambang Wisudo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dicari Caleg Perduli Parmalim*

Banyak calon legislatif menduga komunitas Parmalim bakal golput. Tetapi Parmalim menampiknya. Dugaan itu muncul karena para caleg ternyata sama sekali tak mengenal apa itu Parmalim. Celakanya, kaum Parmalim juga tidak mengenal kandidatnya. Bagaimana nasib pemilu kita nanti? Oleh Dedy Hutajulu Desi (kanan) dan rekan-rekannya di depan Bale Parsattian (rumah ibadah Parmalim) di Jalan Air Bersih, Medan, Sabtu (8/3).--foto dedy hutajulu  DESI SIRAIT malu-malu saat lensa kamera diarahkan kepadanya. Ia memalingkan wajah. Di depan Bale Parsattian ia bercengkerama bersama teman sebaya. Bale Parsattian sebutan bagi rumah ibadah komunitas Parmalim. Bale Parsattian ini terletak di Jalan Air Bersih, Medan. Desi Sirait baru berusia 19 tahun. Ini tahun pertama baginya mengikuti pemilu. Ketika ditanya: nyoblos atau tidak? Desi tak langsung menjawab. Ia berpikir dalam-dalam. “Aku takut nanti salah ­­bicara. Jadi masalah pula bagi ugamo kami,” katanya. Desi berasal dari Pemantang

Kalang Baru dan Kenangan di Bondar

aku cuma cuci muka di air bondar Kesal. Kesal banget terus dikibuli si Rindu Capah. Dia ajak kami , katanya cebur ke sungai. Aku sudah senang. Buru-buru keluar dari rumahnya. Berlari sambil bawa kamera dan sabun dan odol.  Aku berharap pagi ini dapat suasana sungai yang indah di Kalang Baru, Sidikalang. Poto unutk oleh-oleh ke Medan. Kami bertiga berjalan menyusuri kebun kopi. Masuk lewat jalan-jalan tikus. Melewati rerimbunan bambu. Turun ke bawah dengan tangga-tanggah tanah yang dibentuk sedemikian rupa supaya serupa tangga. Cukup curam turunan itu. Di bawah tampak aliran sungai melintasi selokan-selokan yang berdempetan dengan sawah.  Banyak remaja dan gadis-gadis di bawah sedang mencuci dan mandi. Kami harus teriak "Lewat..atau Boa" baru mereka menyahut dan kami bis alewat. Begitu tiba di bawah, kukira kami akan berjalan masih jauh lagi menuju sungai yang dibilang Rindu. Tahu-tahunya, sungai yang di maksud adalah selokan ini. Gondok benar hatiku. "I

Syawal Gultom: Unimed Bagi Negeri

Oleh Dedy Hutajulu   Berkarir tinggi sampai ke Jakarta, tak membuat Syawal Gultom melupakan Unimed. Ia pulang membawa pengetahuan baru, biarKampus Hijau bisa menjadi pandu bagi negeri. Syawal Gultom LELAKI itu bangkit dari kursi. Ia tinggalkan setumpuk pekerjaan hanya demi menyambutku. Ruangan kami bertemu hanya seluas lapangan volley. Diisi banyak buku. Di tengah ruangan, ada sebuah meja dengan sofa yang disusun melingkar.Sofa itu biasa dipakai untuk menjamu paratamu.Laki-laki yang dimaksud adalah Syawal Gultom. Rektor baru Unimed.  Periode sebelumnya Syawal mengabdikan diri sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya   Manusia Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPMP) Kemendikbud, Jakarta. Di pundak Syawal saat itu dibebankan tanggung jawab berat. Ia harus menjamin desain besar mutu pendidikan di Indonesia. Seperti merpati yang ingat pulang, Syawalpun kembali ke Unimed. Mayoritas anggota Senat mendukung Syawal sebagai nahkoda Unimed. Sampai 2019 nanti, gerak Lembaga P