Oleh: Dedy Hutajulu Minggu sore, tepatnya pukul 3 lewat 22 menit, sahabat saya datang ke rumah. Ia mengajak saya ke kampus yang hampir 6 bulan tak pernah lagi saya kunjungi semenjak diwisuda. Keasyikan mengajar di sekolah membuat saya lupa melihat kampus yang jaraknya bisa ditempuh dengan berjalan kaki dengan memakan waktu cuma lima menit dari rumah. Jadi, karena temanya menyinggung soal beasiswa ke luar negeri, saya pun ikut. Hitung-hitung, dapat informasi bagaimana mencari beasiswa ke LN. Meski telat hampir setengah jam dan telah kehilangan beberapa sesi, namun demi ilmu, kami tetap berani masuk menceburkan diri ke dalam diskusi. Kami duduk manis mendengar kuliah umum yang disampaikan oleh dua pemateri yang masih belia sambil menikmati hembusan angin diselingi kicauan burung. Awalnya, saya tak yakin jika saya akan mendapat sesuatu yang baru dari seminar itu. Saya justru berasumsi bila seminar itu justru akan membosankan mengingat tampang kedua pemateri yang masih muda. Tap
Merawat bangsa lewat Ide, Gagasan, Dan Kreativitas. Seberkas sinar di ujung lorong gelap mejadi asa di tengah bangsa yang rapuh nan kelam ini!