Langsung ke konten utama

Tinjau Ulang Kebijakan Subsidi

MENCABUT BBM subsidi bagi sepeda motor di tengah mahalnya ongkos angkutan umum dan tidak adanya transportasi altematif adalah kebijakan salah arah. Apalagi kita tahu bahwa sepeda motor adalah roda kehidupan masyarakat miskin. Maka, rencana pemerintah untuk melakukan pencabutan subsidi BBM untuk sepeda motor sungguh tidak adil.
Hadirnya ketentuan baru itu dinilai tidak berpihak pada rakyat miskin. Meski baru sebatas wacana, sudah menuai kritik keras dari berbagai elemen masyarakat. Betapa tidak, kebijakan tersebut tentu akan berdampak psikologis bagi masyarakat lapisan menengah bawah. Khususnyamasyarakat ekonomi lemah. Sebab mereka akan berpikir keras untuk menghemat pengeluaran sementara pendapatantidaklah menentu bila subsidi BBM dicabut.
Pada dasarnya subsidi diberikan kepada masyarakat miskin ketika negara melihat ada kesenjangan ekonomi yang cukup jauh. Rakyat miskin harus ditolong dan dicarikan jalan keluar. Misalnya, pemberian BBM subsidi, biaya pasien kaya dinaikkan untuk membantu pasien yang kurang mampu. Dengan kata lain,.pemerintah harus mencari upaya subsidi silang agar terjadi keseimbangan hidup antara yang mampu dengan yang tidak mampu.
Diakui, kebijakan pemberian subsidi yang selama ini dikerjakan pemerintah, sudah sangat tepat. Model subsidi silang dengan skala penetapan harga BBM konsumsi dinilai tepat.Harus diingat, bahwa pemakai sepeda motor di negeri ini umumnya adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah.Artinya sepeda motor tersebut bukanlah barang tersier, tetapi menjadi kebutuhan masyarakat miskin. Aktivitas masyarakat akan terbengkalai bila sepeda motornya tak lagi beroperasi. Oleh sebab itu, penjatahan BBM subsidi adalah sangat tidak bijaksana.
Risih kedengarannya bila hendak mengurangi beban anggaran, tetapi memilih mencabut subsidi BBM. Artinya, pemerintah bukan sedang memikirkan jalan menyejahterakan rakyat, malah menambah beban rakyat.Pemerintah harus mampu menciptakan kebijakan anggaran yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan ini perlu ditinjau kembali. Pasti ada cara yang tepat dan proporsional agar tercipta keseimbangan.
Dedy Gunawan Hutajulu
Medan Timur

Ringkasan Artikel Ini
Tinjau Ulang Kebijakan Subsidi. MENCABUT BBM subsidi bagi sepeda motor di tengah mahalnya ongkos angkutan umum dan tidak adanya transportasi altematif adalah kebijakan salah arah. Maka, rencana pemerintah untuk melakukan pencabutan subsidi BBM untuk sepeda motor sungguh tidak adil. Misalnya, pemberian BBM subsidi, biaya pasien kaya dinaikkan untuk membantu pasien yang kurang mampu. Dengan kata lain,.pemerintah harus mencari upaya subsidi silang agar terjadi keseimbangan hidup antara yang mampu dengan yang tidak mampu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamatkan Lapangan Merdeka Medan

Lapangan Merdeka (Vukoraido) BERKACA dari keberhasilan penyelamatan Gedung Nasional Medan, kini para sejarawan, akademisi, mahasiswa, budayawan, pengamat budaya, dan dosen serta aktivis di Medan makin merapatkan barisan. Mereka sedang mengupayakan penyelamatan Lapangan Merdeka Medan dari usaha penghancuran pihak tertentu. Gerakan ini bermaksud mendorong pemerintah agar menyelamatkan Lapangan Merdeka yang kini telah kopak-kapik sehingga merusak makna sejarah yang ada tentang kota ini. Pembangunan skybridge (jembatan layang) sekaligus city cek in dan lahan parkir di sisi timur Lapangan Merdeka, menurut Hamdani Siregar, pengamat sejarah, itu adalah bagian dari upaya penghancuran sejarah. Apalagi, ketika pembangunan tersebut malah makin memunggungi satu monumen bersejarah di Medan, yakni monumen proklamasi kemerdekaan RI. “Ini momentum bagi kita untuk bangkit melawan. Bangkit menyelamatkan Lapangan Merdeka. Karena pembangunan di situ telah merusak sejarah bangsa i...

Kalang Baru dan Kenangan di Bondar

aku cuma cuci muka di air bondar Kesal. Kesal banget terus dikibuli si Rindu Capah. Dia ajak kami , katanya cebur ke sungai. Aku sudah senang. Buru-buru keluar dari rumahnya. Berlari sambil bawa kamera dan sabun dan odol.  Aku berharap pagi ini dapat suasana sungai yang indah di Kalang Baru, Sidikalang. Poto unutk oleh-oleh ke Medan. Kami bertiga berjalan menyusuri kebun kopi. Masuk lewat jalan-jalan tikus. Melewati rerimbunan bambu. Turun ke bawah dengan tangga-tanggah tanah yang dibentuk sedemikian rupa supaya serupa tangga. Cukup curam turunan itu. Di bawah tampak aliran sungai melintasi selokan-selokan yang berdempetan dengan sawah.  Banyak remaja dan gadis-gadis di bawah sedang mencuci dan mandi. Kami harus teriak "Lewat..atau Boa" baru mereka menyahut dan kami bis alewat. Begitu tiba di bawah, kukira kami akan berjalan masih jauh lagi menuju sungai yang dibilang Rindu. Tahu-tahunya, sungai yang di maksud adalah selokan ini. Gondok benar hatiku. "I...

Menunggu Langkah Progres Timur Pradopo

Oleh Dedy Hutajulu “Congratulation pak Timur Pradopo. Semoga sukses menakhodai kepolisisan di negeri ini, segala harapan kami dipundakmu sang Jenderal. Kami (rakyat) kini menanti kepemimpinanmu”. Demikianlah gema harap dan ucapan selamat masih terus mengalir dari hati-ke-hati, meski proses terpilihnya bapak Timur sebagai Kapolri baru sarat dengan kontroversi. Namun, meski demikian (sarat kontroversi), siapapun yang terpilih berhak mendapat kesempatan itu. Timur Pradopo sudah dilantik menjadi Kapolri baru. Begitu beliau menanggalkan jubah lamanya, dan telah mengenakan jubah barunya, maka segala harapan rakyat terkait tugasnya, melekat dalam jubah baru yang dikenakannya saat ini. Seiring dengan itu, segala restu, doa, harap senantiasa menyertai hari-hari kapolri baru kita ini. Sederet Tugas Kapolri Dengan terpilihnya Timur sebagai kapolri bukan berarti semua masalah lantas berakhir, seperti riak kontroversinya yang kini tinggal sayup-sayup. Sederet panjang nan berat tugas untuk k...