Langsung ke konten utama

Butuh Penanganan yang Luar Biasa

Kemacetan di kota Jakarta kini semakin menggila. Banyak pengamat mengkhawatirkan jika kemacetan tersebut tak segera ditangani, bisa-bisa ibu kota negara kita ini akan mengalami kelumpuhan total. Dalam kondisi seperti akhir-akhir ini, mengatasi kemacetan tentu butuh tindakan yang serba ekstra. Langkah utama yang harus dikerjakan adalah berani memutuskan pemberlakuan kebijakan pembatasan kendaraan bermotor sekarang juga.
Meskipun imbas negatif dari pembatasan jumlah kendaraan tersebut pasti ada, namun tanpa pemberlakuan terobosan tersebut, maka kemacetan akan semakin menjadi-jadi. Bayangkan saja, Jakarta sebelumnya diperkirakan akan macet total pada 2014 ternyata terjadi lebih cepat, yaitu 2011/2012, padahal proyek besar pembangunan jalan, pelebaran badan jalan, pembangunan jalan layang, jalan susun serta mass rapd transit (MRT) masih dalam proses pengerjaan. Akibatnya fatal.
Bagaimanapun, sudah saatnya jumlah kendaraan dipangkas. Namun pemerintah harus jeli mengakomodasi keluhan masyarakat dengan memaksimalkan program sterilisasi busway serta peningkatan kualitas layanan moda transportasi.ujicoba sterilisasi busbay belakang ini terbukti mampu menurunkan waktu tempuh, memperbaiki kenyamanan dan menambah jumlah penumpang.
...
Oleh : Dedy Gunawan Hutajulu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamatkan Lapangan Merdeka Medan

Lapangan Merdeka (Vukoraido) BERKACA dari keberhasilan penyelamatan Gedung Nasional Medan, kini para sejarawan, akademisi, mahasiswa, budayawan, pengamat budaya, dan dosen serta aktivis di Medan makin merapatkan barisan. Mereka sedang mengupayakan penyelamatan Lapangan Merdeka Medan dari usaha penghancuran pihak tertentu. Gerakan ini bermaksud mendorong pemerintah agar menyelamatkan Lapangan Merdeka yang kini telah kopak-kapik sehingga merusak makna sejarah yang ada tentang kota ini. Pembangunan skybridge (jembatan layang) sekaligus city cek in dan lahan parkir di sisi timur Lapangan Merdeka, menurut Hamdani Siregar, pengamat sejarah, itu adalah bagian dari upaya penghancuran sejarah. Apalagi, ketika pembangunan tersebut malah makin memunggungi satu monumen bersejarah di Medan, yakni monumen proklamasi kemerdekaan RI. “Ini momentum bagi kita untuk bangkit melawan. Bangkit menyelamatkan Lapangan Merdeka. Karena pembangunan di situ telah merusak sejarah bangsa i...

E-Vote, Tranparansi dan Kampanye Pohon

Oleh Dedy Hutajulu Meski, tingkat partisipasi warganya memilih sangat tinggi dan kepercayaan publiknya kepada AEC sebagai lembaga penyelenggara pemilu luar biasa tinggi, negeri kanguru ini sama sekali tidak menerapkan e-voting. Sebabnya, e-voting dianggap tidak aman dan rawan kejahatan. House Of Representatif Australia/Foto oleh Dedy Hutajulu UNIKNYA, lagi mereka bahkan memilih mencontreng dengan pensil. Kok bisa? “Jauh lebih hemat,” ujar Phil Diak, Direktur Pendidikan dan Komunikasi AEC (Australia Electoral Commission) . Selain didasari alasan ekonomis, sistem pemerintahan Australia yang berbentuk federal, mekanisme pemungutan suara secara elektronik (e-voting) belum dianulir di undang-undang kepemiluan mereka. Menurut Phil, butuh perubahan besar dalam undang-undang kalau mau memberlakukan sistem baru tersebut. "Sejauh ini, peraturan kami tidak ada menyatakan penggunaan e-voting. Meski JSCE, sedang meneliti tentang model e-voting," ujarnya. Joint St...

Membuat Kerangka Tulisan

Amat perlu kita tahu bagaimana membuat kerangka tulisan untuk menolong kita membatasi apa yang hendak ditulis. Outline memudahkan kita untuk menentukan maksud dan arah tulisan. Dengan adanya kerangka, kita jadi mudah mengontrol alur berpikir tulisan kita seperti maksud tulisan yang kita harapkan sejak awal. Bahkan, kita juga akan terlatih membuat efektivitas kalimat. Membuat kerangka tulisan sama artinya dengan menentukan apa saja topik yang akan kita bahas. Jadi semacam tahapan pembahasan. Harapannya, orang yang baca jadi mudah paham dengan apa yang kita maksud dalam tulisan kita buat. Jelas alurnya. Perlu diketahui bahwa setiap tulisan lahir dari sebuah ide utama yang kemudian dikembangkan menjadi ide-ide kecil yang disebut dengan pokok-pokok pikiran. Artinya, setiap tulisan laiknya mengandung satu maksud utama. Kalaupun ada ide-ide lain, ide-ide tersebut hanyalah ide penunjang bagi ide utama agar kuat kuasa tulisan semakin tertancam dalam-dalam dibenak pembaca. Jadi, dari satu ...