Oleh: Dedy Hutajulu*
Kesuksesan tidaklah dinilai dari kecukupan materi: kepemilikan rumah, mobil mewah, motor dan harta berharga lainnya. Tetapi dinilai dari kemampuan mencapai target-target yang ditetapkan dalam rangka mewujudkan tujuan hidup. Karena banyak orang berkecukupan, bahkan melimpah harta, namun tak jua bersua dengan kebahagiaan.
Itulah alasan yang pas untuk menjawab pertanyaan: mengapa pula ada orang yang hidup dalam kesederhanaan justru dengan mudah meraih kesuksesan hidup. Sementara orang melimpah materi tidak otomatis merasa bahagia? Tentu, pembedanya terletak pada pemaknaan sukses yang berbeda. Parameter sukses bukan terletak pada materi semata, namun lebih kepada kemampuan menetapkan tujuan hidupnya dan bagaimana ia sanggup mencapai target demi target yang ia tetapkan dalam rangka meraih tujuan hidupnya itu dan bagaimana ia menjalaninya dengan konsistensi.
Boleh dibilang, titik pangkal menuju sukses adalah kemampuan menerjemahkan tujuan hidup. Tanpa tujuan hidup yang jelas, jalan dihadapan kita seperti persimpangan saja. Penuh kebingungan. Selanjutnya, mampu menetapkan target-target yang akan dicapai dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
Adapun target target tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Artinya, target jangka pendek dikerjakan dalam rangka mewujudkan target jangka menengah dan target jangka menengah dirancang demi tercapainya mimpi jangka panjang. Jadi, jangka panjang akan sulit diraih bila jangka pendek tak tuntas diraih.soal puncak sukses. seperti mebenarkan adagium lama: lulus perkara kecil maka akan lulus perkara besar. Singkatnya, sukses kecil menentukan suskse besar.
Bila target demi target dapat dicapai dengan baik ia layak naik kelas. Orang-orang sukses adalah mereka yang berani naik kelas. Misalnya saja, bulan ini seorang penulis amatiran menargetkan dua tulisan sebulan, tahun depan ia harus menargetkan tida atau empat tulisan sebulan. Bila kapasitas memungkinkan, ia harus merambah di banyak media dengan aneka rupa tulisan. Bila Yang Di Atas menjawab doa anda lebih cepat, bukan tidak mungkin tahun selanjutnya mampu menelurkan buku demi buku.
Jika rencana itu berjalan dengan baik, itu artinya ia telah sukses meraih targetnya. Maka pekerjaan selanjutnya adalah meraih target yang kualitasnya lebih besar. Semua target itu harus bermuara pada satu tujuan hidup yang direncanakan dari awal. Jadi, jalan menuju sukses perlu naik kelas atas target yang dirancang.
Naik kelas itu perlu. Naik kelas menunjukkan kualitas hidup yang semakin tajam dan jauh lebih baik. Dan, tanpa naik kelas kepiawaian seseorang tidak teruji. Sayangnya, banyak orang yang takut naik kelas. Apa sebab? Cengkeraman kenyamanan membuatnya enggan keluar dari kursinya. Kenyamanan mengikat kakinya dua-dua.
Jadi, mewujudkan kesuksesan bukanlah perkara mudah. Butuh konsistensi. Konsistensi yang berkaitan dengan kegigihan, keuletan, keteguhan hati yang teruji. Hanya orang yang konsistensinya tinggi yang siap menghadapi segala macam bentuk kegagalan. Di tengah zaman yang serba ketidakpastian ini, kegagalan rentan terjadi. Maka, konsistensi mutlak dimiliki oleh orang-orang yang ingin meraih sukses.
Selain konsistensi, integritas hidup juga tak bisa dilepaskan dari kehidupan orang-orang sukses. Integritas itu perlu diterjemahkan sebagai kesatuan pikiran dengan tindakan dalam kebenaran. Eka Darmaputera (Alm) menerjemahkan integritas lebih mudah dimengerti: ‘Lidah mengucap kaki tertancap”. Artinya setiap ucapan itu mengikat pribadi yang mengucapkannya. Jadi tidak boleh sembarangan berbicara dan bertindak.
Ucapan itu harus menjadi cermin pribadi yang sesungguhnya. Maka, pribadi sukses tidak perlu menggembar-gemborkan rencananya. Melainkan bekerja dengan konsisten dan penuh integritas untuk meraih cita-cita itu. Pribadi sukses selalu menghasilkan cucuran keringat terbaik dan senantiasa mengedepankan jalan yang benar.
Nah, kesuksesan juga tidak memandang rupa. Pintu kesuksesan itu terbuka bagi semua orang. Asalkan ia mampu menentukan tujuan hidupnya dengan baik dan mampu merancang target-target hidup dengan jelas, berarti satu langkah menuju sukses sudah ditangan. Langkah berikutnya adalah konsistensi dan integritas dan naik kelas. Yakinlah, akan selalu ada jalan meraih cita-cita itu bila kita menjalaninya dengan konsisten. Selamat mencoba.***
*Penulis aktif di Perkamen
Komentar